Siparengkelan

ADVETORIAL:

Heeebooooooohhhh……! demikianlah komentar yang boleh diungkapkan untuk isi buku yang dikarang oleh Edison Pasar Hutauruk karena ada 150 cerita pendek terdapat dalam buku SIPARENGKELAN.

Belakangan ini hidup kita memang banyak digeluti dengan pergolakan jiwa. Boleh jadi itu karena situasi perekonomian di Indonesia, boleh juga karena situasi politik, boleh juga karena berbagaimacam polemik sosial, bisa juga karena banyaknya kegiatan sosial yang terpaksa dilakoni, yang terkadang sudah lebih banyak menyita waktu dibanding waktu yang digunakan untuk kegiatan kerja efektif.

Mungkin saja kita mampu mengatasinya dengan mencari hiburan berupa memelototi film Mr. Bean atau nonton lawak yang membuat kita terbahak-bahak. Ada juga cara lain seperti menonton acara-acara TV atau membaca Koran, tetapi tak jarang kepala kita menjadi semakin pusing tujuh keliling yang mendengar berita si Piter Pan atau Luna Maya atau Si Gayus atau Tabung LPG meledak, atau perilaku sosial masyarakat yang sudah sedemikian banyak melenceng dari norma-norma sosial.

Saran saya adala mencari dulu buku yang dikarang oleh Edison Pasar Tua Hutauruk ini, lalu baca ceritanya satu persatu sambil tersenyum-senyum dan kalau membacanya dirumah sendiri bolehlah tertawa terbahak-bahak, tetapi kalau anda mengenang ceritanya di pesta Batak misalnya, jangan kelepasan tawanya, cukuplah senyum-senyum sambil melirik san-sini mengamati perangai orang-orang.

Tunggu apalagi…. coba hubungi alamat berikut ini….

mph.

Promo Lainnya:

  • Buku: Mandok Hata & Manghobasi ADAT BATAK
  • Buku: Pedoman Praktis Upacara ADAT BATAK
  • Situs : www.hutauruk.com dijual dengan harga Rp 250 Juta
  • Situs : Situs Keluarga Besar Hutauruk
  • Tikkos & Tukkis

     

    Secuil pembicaraan antara dua orang sahabat Tikkos dan Salah yang berjumpa di bandara karena mereka memang akan pergi ke tujuan kota yang sama dengan menggunakan pesawat. Lalu pembicaraanpun berlangsung: 

     “Eh, dimana tadi kau beli ticket mu?” Kata Salah membuka pembicaraan.

    Tadi aku beli di Travel milik si Subandrio itu lho, kayaknya usaha travelnya sudah lumayan besar.” demikian kata Tikkos membalas pertanyaan Salah.

    “Lho, kok ngga di travel tempat si Tukkis? Kan dia saudaramu semarga?” Tanya Salah menyelidik.

    “Ah, kadang sama saudara ini payah kali. Nanti dianggapnya kita mau ngutang, sudah itu harganya pun dibuatnya mahal!” demikian  kata Tikkos beralasan.

    “Alaaah, kau ini gimana sih, masya usaha saudara sendiripun tak mau kau dukung, yang penting kan sama-sama mendapat keuntungan, kalau dia untuk komisinya ya wajarlah dan kaupun dapat jaminan dapat ticket kan jadi sama-sama diuntungkan? kalau dia maju, kan senang juga kau,” demikian kata Salah lebih menjelaskan.

    “Ya sudahlah, memang berapa harga ticket mu dikasinya?” demikian Tanya Tikkos menyelidik.

    “Harganya cuma 800 ribu rupiah, harga di Air-liner memang 750 ribu, kan wajar dia dapat untung 50 ribu,” demikian penjelasan Salah. Tikkos terdiam sejenak karena dia menyadari bahwa ticket yang dibelinya dari Subandrio Travel ternyata lebih mahal 100 ribu rupiah, padahal dia sudah cukup lama memesannya dan agak jauh pula lokasinya daripada Tukkis Travel. Karena Tikkos tidak bereaksi atas penjelasan Salah, lalu dia bertanya.

    “Beraga harga ticketmu dikasi si Subandrio?” Tanya Salah menyelidik. Tikkos berhenti sejenak, lalu dia berkata.

    “Kurang ajar itu si Subandrio pukimaknya itu. Mahal kali dikasinya harga sama aku. Masya harganya 900 ribu, padahal kau dapat harga cuma 800 ribu dari si Tukkis.”  Demikian penjelasan Tikkos sambil mengomel-ngomel menggerutu. 

    Secuil pembicaraan antara Tikkos dan Salah tadi merupakan realita hidup yang sering terjadi di komunitas Batak di perantauan. Beratnya perjuangan hidup di perantauan apalagi di Jakarta memang harus dihadapi dengan segala daya upaya, baik pemikiran, kerja-keras, apalagi tidak didukung dengan permodalan yang cukup. 

    Sebenarnya sudah banyak modal yang dimiliki oleh pribadi-pribadi orang Batak seperti di Jakarta. Mereka punya daya juang yang tinggi. Mereka punya ketahanan mental untuk menerima beban berat. Tetapi sebagaimana yang banyak terdapat pada masyarakat pada umumnya, maka masyarakat Batak yang menggeliat di kehidupan non-formal juga mengalami kendala permodalan usaha, padahal disatu sisi sebenarnya mereka mempunyai modal hubungan komunitas yang besar, baik sebagai pasar, maupun permodalan apabila memang mampu dibuat untuk bersinergi. 

    Hampir tidak ditemukan ada bentuk-bentuk sinergi di dalam sebuah komunitas Batak kecuali hanya sebagai komunitas yang saling menjaga kemuliaan-harga diri (pride)-kultur secara pribadi-pribadi yang menjadi kebanggaan kelompok yang semu. Hampir tidak ditemukan bentuk-bentuk sinergi yang berorientasi untuk bersama-sama meningkatkan taraf hidup perekonomian keluarga. Kalaupun ada pribadi-pribadi dalam komunitas Batak yang berhasil dan sukses dalam kehidupan perekonomian keluarga, secara umum adalah hasil perjuangan pribadi yang tidak berkaitan dengan kelompok komunitas. 

    Oleh karena itu pada dasarnya pribadi-pribadi Batak adalah sebagai orang-orang yang tertutup (splendid) dalam sebuah komunitas yang tergambar seolah terbuka padahal sebenarnya sangat tertutup rapat. Oleh karena itu pula sampai saat ini komunitas kelompok Batak tidak dapat menjadi ukuran atau parameter acuan dalam membuat suatu proposal  usaha yang layak jalan bila hanya mengandalkan komunitas kelompok sebagai salah satu ukuran pangsa pasar. 

    Sama halnya dengan peristiwa Tikkos yang sungkan untuk menjadi pangsa pasar bagi saudaranya si-Tukkis dan dia merasa lebih baik menjadi pangsa pasar dari si Subandrio yang orang Jawa bukan dari komunitasnya, walaupun kenyataannya dia harus menanggung rugi. Kalau peristiwa ini muncul karena pemikiran yang disengaja, maka orang Batak mengenal pepatah syirik “ndang di ho, ndang di au, tumagon tu begu” atau kalau dibuat dalam bahasa melayu “bukan untukmu, tak usah untukku, lebih baik untuk setan”. Ini adalah sikap yang sangat destruktif yang sampai saat ini masih marak berkembang di komunitas kelompok Batak. 

    Kalau pesan leluhur yang sangat dibanggakan oleh komunitas Batak yang bahkan menjadi salah satu falsafah hidup Bangsa Batak yang mengatakan “Manat mardongan tubu” sebenarnya bermakna ‘care = perduli’, bukan bermakna ‘berhati-hati’, terhadap teman semarga, tetapi dalam peristiwa pembicaraan antara Tikkos dan Salah, makna kearifan itu sudah menjadi “Manat mardongan Jawa” yang artinya ‘care terhadap teman Jawa’.

    MANAT MARDONGAN JAWA

    Sepertinya belum pernah didengar frasa berbunyi ‘manat mardongan jawa’, yang lazim didengar adalah ‘manat mardongan tubu’. Lalu mengapa dibuat judul categorinya seperti itu? jawabnya yang singkat saja; supaya menarik perhatian orang untuk membacanya, atau supaya lain dari yang lain, atau supaya orang-orang tau bahwa frasa ‘manat mardongan tubu’ sudah menjadi salah pengartiannya karena mereka-mereka lebih memahaminya dengan arti ‘berhati-hati terhadap saudara semarga’ padahal pengartiannya bukan itu.

    Oleh karena itu, bila anda suka untuk membaca cerita-cerita pelipur lara (Siringkot-ringkot) ini maka ikuti saja tulisannya yang akan ditampilkan di kategori in i secara berseri dan berkala:

    Catatan: Nama-nama yang tertera pada cerita-cerita yang ditampilkan bukanlah nama sebenarnya, melainkan hanya sebagai nama-nama dan cerita imaginer.

    1. Tingkos & Tukkis

    Mandok Hata & Manghobasi ADAT BATAK

    ADVETORIAL:

    Diberitahukan! Apabila ada yang berminat menjadi sponsor untuk penerbitan buku ini, dipersilahkan menghubungi Edison Pasar Tua Hutauruk di alamat dibawah.

    Oleh : Edison Pasar Tua Hutauruk

    SNOPSIS BUKU

    Image: bukan sampul buku

    Jumlah Halaman : +/- 350 halaman

    Marnida pardalan ni Adat Batak siganup ari, di Las ni roha nang di Habot ni roha pe, gabe tar-onjar do roha patupa sada buku asa adong parsiajaran ni angka dongan naso apala tangkas dope umboto pardalan ni Adat i.

    1. Mangihuthon pandok ni angka dongan, sada apala na masalah di angka dongan ima di na Mandok hata di ulaon Adat Batak i, hape na mandok hata i do ianggo apala impola ni ulaon i.
    2. Siala ido umbahen bage taronjar roha laho patupa sada buku parsiajaran na margoar MARSIAJAR MANDOK HATA & MANGHOBASI ADAT BATAK.
    3. Marhite buku on, diparsinta roha gabe boi ma boto-on ni angka dongan taringot tu ragam ni Hata Sidohonon tingki mangulahon adat Batak huhut Pangulahonna.
    4. Dang apala patut dope nian dohonon on buku, ai holan patoranghon cara cara mandok hata do isi na dohot pardalan/panghobasion ni adat i, anggiat denggan pardalan ni ulaon adat ni angka dongan lumobi ma panghobasion na.
    5. Ai tung mansai ringkot do Panghobasion, Pangaradeon na denggan di na laho mangulahon adat batak iba, mulai sian na mangarangrangi sahat tu na jumpang tingki na laho mangulahon.
    6. Molo humurang panghobasion i disi do jotjot tubu Ungut ungut, sarita, dohot hata-hata na hurang tabo begeon ni pinggol sian dongan tubu, boru-bere dohot hula hula ro di dongan na asing. Hape yanggo di roha nian tung unang adong na marungut-ungut dohot sarita.
    7. Tarpangke do dison hata ni situa tua na mandok, salah mandasor sega luhutan. Lapatanna, isara ni busuk busuhan di hauma, molo dang denggan dasor ni busuk busuhan i, olo do mapuntar busuk-busukan i.
    8. Susunan isi ni buku pinatupa tudos tu pardalanan “Ngolu” ni Hajolma-on dibagasan adat batak ima Ulaon-ulaon adat Managam Haroan (Pasahat Ulos Mula Gabe), Maranggap, Tardidi, Malua sian pangkakungi (Sidi), Na Hot Ripe /Mar-ripe, sahat tu Ulaon Habot Ni Roha – Saur Matua dohot Adat Batak na asing kl. 24 macam.

    Tangkas taboto, dang adong pangulaon ni adat batak na so adong panghurangi-na. Alai molo tung boi antong ni usahahon ma asa met met panghurangi na i asa las roha ni tutur dohot undangan na liat na lolo. Sian na ni ida na sai leleng on, tarsongon on ma ragam ni ulaon na gabe bonsir ni ungut ungut – sarita, dohot hata na binege:

    Na parjolo, ima parboa-boa-an tu haha anggi na sahasuhuton, boru dohot bere na hurang denggan.
    Na paduahon ima Gokhon / undangan tu angka tutur dohot dongan na patut si gokhonon-undangon hape dang sahat undangan tu nasida.
    Na patoluhon ima sipanganon dohot siinumon (konsumsi) di ulaon i na so mencukupi.
    Na paopathon ima jambar na patut sijaloon ni angka tutur na ni Gokhon mulai sian Jambar juhut/ Dekke, Ulos, Boras, Piso piso, Pasi tuak na tonggi, dohot angka na hombar tu si.

    Sipata olo do ungut ungut i dang apala toho manang salah alamat, ai diparsinta nasida angka na so patut sijaloon na. Alai songon ipe i tong do ingkon denggan alusan molo jumpa adong sarita-ungut ungut.

    Ido asa sahat nidok ni situa-tua na mandok “Manat mardongan tubu, Elek marboru, Somba marhulahula jala Dadap marsihal sihal”. Taringot di sihal sihal, di angka ari na marpudi on, adong deba dongan mandok na so masuk i do tu uhum ni adat batak dohot alasan ai Dalihan Na Tolu i, tolu do batu na.Lupa nasida, dang adong na sai dos manang tipak balga dohot bentuk ni batu na laho gabe dalihan /tataring-i jadi porlu adong panoloti na.

    Jadi asa helleng manang dos dos parpeak ni batu i, ringkot do disi adong halang. Ido na nidok na sihal sihal ima padoshon manang pahothon parpeak ni batu i dungi denggan ma mangaloppa angka siloppaon na tabo.

    Dungi ditingki na ingkon mangarerak do sude jolma i, marpungu dohot angka dongan na asing ima angka dongan naso adong hubungan ni partuturan tu nasida baik songon dongan sabutuha, boru manang hulahula pe.

    Onpe diragam ni angka ulaon adat batak i, tung ta pareak ma angka na dumenggan, gok dame dohot las ni roha, anggiat mardalan dohot denggan ulaon i.

    Ditoru on pinatupa do angka na ringkot sibotoon di ragam ni adat batak–i. Buku on harororan ni parbinotoan adat batak ala mansai marragam ragam do sifat ni adat i.
    Boi ma ta pangke laho manamba na taboto, mangorui hahurangan, di na laho manangulahon adat-i hita.

    Tu angka dongan na lobi boto, dohonon do Marsantabi iba molo tung adong na asing sian na taboto na tarsurat dibuku on. Mauliate ma mardongan tabe.

    Panurat:
    Edison Pasartua Hutauruk
    Mantan Wartawan
    Phone (021) 862.3940 –HP. 0813.886.70.592

    Jln. Mawar Merah VI—8 No. 172, Perumnas Klender, Jakarta Timur. Kode Pos : 13460. E-Mail : robby_hermanus@yahoo.co.id

    Peluang kerjasama, khususnya diantara marga Hutauruk tentu akan membentuk sinergi yang memperkuat persatuan-kesatuan diantara na mardongan tubu. Ditunggu partisipasinya. Horas.

    PROMO Lainnya:

  • Buku: 150 Turi-turian na Jempek Siparengkelan
  • Buku: Pedoman Praktis Upacara ADAT BATAK
  • Situs : www.hutauruk.com dijual dengan harga Rp 250 Juta
  • Situs : Situs Keluarga Besar Hutauruk
  • Pedoman Praktis Upacara ADAT BATAK

    Advetorial:

    Buku adalah Jendela Pengetahuan bukanlah sembarang istilah yang tak punya makna. Ribuan dan bahkan puluhan ribu Laklak yaitu buku-buku hasil karya tulis leluhur Bangsa Batak yang tertulis dalam tulisan asli Aksara Bangsa Batak, terbawa keluar dari Tanah Batak, atau yang habis terbakar semasa pembumi hangusan dalam Perang Saudara Paderi, atau yang secara sukarela terbuang sejak masuknya Kristenisasi.

    Apakah anda merasakan ada sesuatu yang hilang dari peradaban Bangsa Batak dalam diri anda? Mungkin penguasaan anda terhadap Bahasa Batak? atau mungkin pula penguasaan tentang adat-istiadat Batak? Dua dari sekian banyak identitas Bangsa Batak ini tidak harus hilang dari diri anda sepanjang masih memakai marga sebagai identitas.

    Tak ada tali akarpun jadi, demikian pepatah tua yang boleh kita pakai untuk berdalih memulai memahami Adat Batak. Walaupun seharusnya harus memahami dahulu bahasa Batak supaya mampu memahami Adat Batak, tetapi kendala inilah yang terlihat oleh salah seorang penulis dari marga Hutauruk, Edison Pasar Tua Hutauruk bersama rekannya Dr. Paimin Napitupulu, M.Si., maka terbitlah sebuah buku berjudul PEDOMAN PRAKTIS UPACARA ADAT BATAK.

    • Judul : Pedoman Praktis Upacara ADAT BATAK
    • Tebal : 243 halaman
    • ISBN : 978-99-9314-6-3
    • Cetakan-I : 2008
    • Berat : 0,24 kg
    • Harga : Rp 55.000 / buku (berdasarkan harga Toko Buku Online )

    Rangkuman Isi:

    Mengenal Rupa-rupa Adat Batak
    Contoh Dialog Adat Batak
    Contoh-contoh Kata Sambutan dan Mangampu
    Parjambaran – Pembagian
    Tips Khusus Untuk Persiapan Perkawinan
    Umpama/Umpasa Adat Batak
    Contoh Jadwal dan Susunan Acara Pernikahan
    Partuturan Adat
    Arti Pribahasa Orang Batak
    Belajar Protokol dan Parsinabul
    Kamus Sederhana Tentang Batak

    Jangan pendam minat anda, segera hubungi:

    Hubungi:

    • Jln. Mawar Merah VI—8 No. 172, Perumnas Klender, Jakarta Timur. Kode Pos : 13460
    • E-Mail : robby_hermanus@yahoo.co.id
    • Phone : 021-8623940 Hp 081388670592
    • Contact Person : SARMA / ROBBY
    • Metode Pembayaran : Bank Transfer atau Setor Tunai ke;
    • Bank : BCA No. Rek. 633.04.83.031.053911 a/n EDISON HUTAURUK 

    PROMO Lainnya:

  • Buku: 150 Turi-turian na Jempek Siparengkelan
  • Buku: Mandok Hata & Manghobasi ADAT BATAK
  • Situs : www.hutauruk.com dijual dengan harga Rp 250 Juta
  • Situs : Situs Keluarga Besar Hutauruk
  • PROMO PRODUK:

    Silahkan membuat Promo Secara Advetorial di halaman ini:

    1. Buku: 150 Turi-turian na Jempek Siparengkelan
    2. Buku: Mandok Hata & Manghobasi ADAT BATAK
    3. Buku: Pedoman Praktis Upacara ADAT BATAK
    4. Situs : www.hutauruk.com dijual dengan harga Rp 250 Juta
    5. Situs : Situs Keluarga Besar Hutauruk

    GREETINGS

    Selamat Kepada anda yang merayakan hari-hari kebesaran:

    1. Happy Valentine 2010
    2. Gong Xi Fa Cai 2010

    Hutauruk Dalam Berita:

    Halaman ini berisi berita-berita yang berkaitan dengan komunitas Hutauruk. Semua berita dipetik dari sumber media pemberitaan online. Mohon maaf apabila ada berita yang kurang menyenangkan, tetapi itulah kenyataannya bahwa berita tersebut memang yang sudah terpublikasi secara umum. Yang perlu adalah menyikapi pemberitaan secara positif agar semua pihak mendapatkan manfaat.

    Berikut adalah berita-berita yang dipublikasi ulang di Web-Blog ini, selamat menikmati:

    1. Capt. Silvester Hutauruk – Kepala KPI Tanjung Priok
    2. Brig.Pol. Horas Hutauruk Menangkap Teroris
    3. Jumaida Hutauruk Demo Gubernur Syamsul Arifin
    4. Jackson Hutauruk Mencuri Fasilitas Busway
    5. Tsu Chi Bantu Korban Kebakaran Di Desa Hutauruk Sirongit
    6. Pasca Tuduhan Begu Ganjang Di Desa Hutauruk Sipoholon
    7. Begu Ganjang Ada Di Desa Hutauruk Sipoholon
    8. Pesan Hutauruk Kepada Syarfi
    9. Syarfi Jadi Walikota
    10. Hutauruk Pemilik Kapal – Ditangkap
    11. Dewi Sartika Hutauruk Bunuh Diri
    12. Siapa Juara Newspaper Reading?
    13. Januari 2007: Hutauruk Ada Dalam Kebulatan Tekad PROTAP
    14. Berita Terlambat: Jamar Hutauruk
    15. Jabalos Simbolon Bercerita Tentang Berkat Anugrah
    16. Berita Populer Hutauruk Tahun 2007
    17. Ny. Toga Hutauruk Mengadu
    18. Balon Walikota Sibolga: Drs. H.M. Syarfi Hutauruk – Marudut Situmorang
    19. Kejati Sultra Timbang Hutauruk SH. – Jangan Main-main Dengan Korupsi
    20. Berita Terlambat : Tito Parulian Hutauruk
    21. Gereja – HKBP Cijantung Jakarta
    22. Gereja – HKBP Hutaraja Dolok
    23. Putus Sekolah Demi Merawat Adik Yang Mengidap HIV/AIDS
    24. Indra Hutauruk, Melestarikan Budaya Daerah Lewat Kaligrafi
    25. Andri Hutauruk Mencopet
    26. Paulina Hutauruk: Saya Mau Dibunuh
    27. Lambok Hamonangan Hutauruk – Direktur KPK jadi Deputy BP Migas

    ARTIKEL:

    SILAHKAN KLIK PADA CATEGORI ARTIKEL ATAU PADA JUDULNYA:

    Artikel-artikel yang dipublikasikan di web-blog ini diutamakan untuk tulisan yang dianggap ada kaitannya dengan eksistensi Marga Hutauruk sebagai salah satu komunitas masyarakat Bangsa Batak.

    Artikel-artikel yang dimuat terutama akan disajikan oleh Administrator Web-Blog serta dukungan dari komunitas Marga Hutauruk atau yang ada pertalian marga seperti boru dan bere, sebagai kontributor artikel. Boleh juga artikel-artikel yang ditampilkan adalah dari kontributor lainnya, tetapi konten yang disajikan ada kaitannya dengan eksistensi Marga Hutauruk sebagai komunitas Bangsa Batak.

    Artikel-artikel yang akan ditampilkan dapat dikirimkan ke Administrator melalui E-mail dondaujunghutauruk@yahoo.com dan akan ditampilkan setelah mendapat moderasi dari Administrator. Administrator berhak membuat perubahan-perubahan redaksi yang dianggap perlu yang tidak merubah inti dari artikel yang akan dipublikasikan. Artikel-artikel yang dianggap tidak memenuhi persyaratan konten multimedia dim Indonesia tidak akan ditampilkan.

    Berikut adalah artikel-artikel yang ditampilkan, silahkan menikmatinya dengan meng-klik pada judul yang tersedia:

    1. Kok Harus Koperasi?
    2. Canda-canda Dalam Sebuah Seminar Yang Diadakan Oleh Punguan Naipospos
    3. Salah Satu Versi Naskah Naipospos
    4. Tanggapan Punguan Naipospos Tentang Tarombonya
    5. Efek Rumah Kaca & Akibatnya
    6. Pesan Pendek Dari KARABIL HUTAURUK
    7. Naipspos
    8. ADA APA DI SIPOHOLON?
    9. Begu Ganjang – Bunuh…!

    Capt Silvester Hutauruk Ketua KPI Tanjung Priok

    Capt. Silvester Hutauruk

    Ketua KPI Tanjung Priok, Periode 2010-2015

    Jakarta (Berita) : Menahkodai kapal berlayar sudah merupakan hal yang biasa bagi  Capt Silvester Hutauruk, tetapi dipercaya sebagai  ‘nahkoda’ para pelaut yang tergabung dalam  Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) tentu merupakan hal yang beda.

    Pasalnya, yang dinahkodai anak kelahiran Pematang Siantar ini bukan lagi sebuah kapal,  tetapi sebanyak 21 ribu orang anggota KPI Tanjung Priok yang mengharapkan  kepemimpinan yang mampu menjalankan roda organisasi dengan baik , apa lagi kepercayaan yang diberikan  disaat kepengurusan sebelumnya kurang berhasil.

    ” Saya sadar masih memiliki banyak kelemahan dalam menahkodai sebuah organisasi, tetapi kepercayaan yang diberikan akan menjadi cambuk yang memacu saya untuk  akan berusaha keras memajukan KPI sehingga mampu memberikan  kesejahteraan  kepada seluruh anggota,” ujar Capt Silvester Hutauruk ,  Rabu [24/03] di Jakarta.

    Continue reading